Senin, 27 Juli 2015

Melakukan Hubungan Dengan Pembantuku Dirumah | www.cahayapoker.com | www.cahayaqq.com |

www.cahayaqq.com
cahayapoker.com
www.cahayapoker.com - Perkenalkan diriku pria berumur 29 tahun, istriku setahun lebih tua dariku. Berkali- kali kami ganti pembantu karena pada tidak kerasan bekerja sama istriku. Istriku memang agak bawel sih. Nah, pada suatu ketika, setelah berkali-kali pembatu buat urusan harian rumah tangga, mertua bawa pembantu dari kampung, katanya dulu bekas muridnya, namanya Lastri.

Sebenarnya sih, aku Enggak pernah ada rasa apa-apa sama dia maupun pembantuku yang dulu-dulu, walau pernah ada yang sedikit lebih mending dari tuh anak sebelumnya. Si Lastri ini, katanya umurnya 17 tahun lebih muda. Anaknya manis, kalem, dan agak pendiam mungkin karena masih baru. Itu yang semakin bikin aku gak tega, amit-amit deh pedo.

Nah, pada suatu suatu hari, aku lembur kerja, secara aku memang sering kerja sampe larut malam di rumah. Pas aku bosen (waktu itu sudah dini hari, jam 3 subuh) aku puter flim dewasa di komputer buat ngademin otak agar fresh, Eh, gak sadar sampe 2 jam an lebih aku nonton. Waktu pun sudah jam 5 subuh deh. Karena kebelet pipis, komputer aku tinggal tanpa ditutup. Ternyata pembantuku selain baik juga rajin, jam segitu sudah bangun dan mulai bersih-bersih rumah. Pas aku balik ke ruangan kerja, ternyata do’i lagi bersihin meja aku, sambil lirik-lirik komputer aku yang saat itu masih muter flim blue alias porno. Kaget bukan kepalang aku, malu minta ampun, ternyata dia juga sama.

Saat itu tidak terjadi apa-apa, Lastri langsung keluar ruang kerjaku, dan hari-haripun berlalu tanpa aku maupun dia nyinggung-nyinggung masalah itu. Pada suatu siang, aku balik cepet dari kantor. Maklum suntuk, jadi ngabur. Pas tiba di rumah, keadaan sepi, maklum istri juga kerja. Iseng-iseng nonton TV, Lastri juga ikut nonton. Eh, malah minta ganti nonton infotaiment siang atau acara saja. Ya udah, aku ikuti saja acara dia, padahal di kamar dia sudah aku sediain TV sendiri. Jadilah kita nonton berdua di ruang tengah. Gak tau siapa yang memulai, kita sudah ngobrol ngalor-ngidul aja.

Hingga akhirnya sampai ke obrolan masalah pagi itu, pas dia secara tidak sengaja menonton flim blue di komputerku. Aku tawarkan Lastri apa mau nonton lagi? Eh, dianya mau sambil malu-malu gitu. Jadilah kita berdua dari nonton infotainment ke flim dewasa. Aku mulai adem panas nih, aku tanya apa dia pernah gituan? dia gak mau jawab, eh malah cerita ciuman dia dengan pacarnya. Katanya dia suka banget kalau pacarnya nyiumin dia make lidah.

Hari berlalu lagi, tanpa terjadi apa-apa. Siang itu aku ada di rumah karena baru balik tugas kantor dari luar kota selama beberapa hari, akhirnya kantor libur selama sehari buat istirahat. Bangun tidur hampir jam 10 siang, aku lalu mandi terus sarapan, lalu ke ruang kerja buat bikin laporan meeting. Tenyata siang itu otak masih agak buntu, sedikit kecapekanmungkin, akhirnya cuman buka facebook dan baca-baca sambil ngedengerin musik lewat headset.

“Permisai, pak, kakinya.” tiba-tiba ada suara dari belakang. Aku kaget karena konsen baca dan dengerin musik make head set, jadinya tidak tahu ada orang, ternyata si Lastri lagi nyapu.

Dia memang manggil aku bapak, kelihatannya yang nyuruh bini, biar kaya keluarga, katanya.

“Kok siang nyapunya, Las?” tanyaku.

“Iya Pak,” jawabnya singkat.

“Dah sarapan?” tanyaku lagi.

“Sudah, pa. Bapak sudah sarapan?” dia balik nanya.

“Udah,” jawabku singkat. “Masih banyak kerjaan ya?” tanyaku lagi.

“Enggak, pak, cuman tinggal nyetrika dikit cucian kemarin sore.” jawabnya. “Pak…” dia mau bilang sesuatu tapi ditahan.

“Iya,” kataku, “ada apa?” tanyaku lagi.

“Itu, pak, Lastri kalau boleh mau belajar computer, mau bisa buka-buka internet gitu.”

“O ya? Boleh dong, pakai saja.” Ternyata dia takut kalau ngerusakin karena salah pencet, akhirnya aku yakinkan kalau computer gak akan rusak kalo cuman salah pencet, iya rusak kalau dibanting saja. Dia ketawa, lalu aku suruh dia ambil kursi buat belajar.

Untuk pembaca ketahui, aku sudah dikaruniai satu anak, usia 4 tahun, dia sama mamanya diikutkan full day schooling, jadi jam 5 sore baru dijemput mamanya pas pulang kantor. Kata Istriku, mending taruh anak di lingkungan edukasi daripada di rumah sama mbak yang kurang bisa ngajarin ini itu. Aku sih nurut aja.

Hampir dua jam, gak terasa aku ajarin Lastri computer dan internet, dari words sampai bikin email dan buka account facebook. Dia sampai bikin catatan, tampak serius banget. Aku liat-liat lama-lama cantik juga ni anak, pendiem, serius kerja, serius belajar. Busyet, masa aku ada feel sama pembantu ini?! Yang bukan hanya pembantu tapi udah dianggap keluarga sendiri, masih anak anak lagi. Jangan deh...

“Udah capek?” tanyaku, setelah liat dia menarik nafas panjang sambil nutup kertas yang dipakainya mencatat. Sekilas aku melirik ke dadanya yang kecil jadi sedikit membusung pada saat dia menarik nafas.

“Istirahat bentar ya, pak?” tanyanya.

“Lama juga boleh.” candaku. “Mau apa lagi nih? Mau nonton lagi?” candaku lagi.

Dia hanya senyam-senyum, lalu bilang. “Kalau mau nonton di kamar Lastri aja, pak. Laptopnya dibawa ke sana, soalnya Lastri mau sambil nyetrika, takut kerjaan tertunda banyak nanti pak.”

Ahirnya dari nonton di ruang kerjaku, kami pindah ke kamar Lastri di lantai dua. Untuk setrika dia senang sambil lesehan, gak pegel katanya, jadinya aku duduk disamping kanan dia sambil nonton bokep yang aku setel di laptop dan aku taruh di depan kami, diseberang meja setrika. Sambil ngobrol-ngobrol lagi, aku pancing-pancing dia soal ciuman. Dengan malu-malu Lastri cerita. Terus pas aku tanya mau ciuman sama aku ? Dia cuman nunduk malu-malu. Entah setan mana yang nyambet, tiba-tiba aku nekat ingin merasakan bibirnya.

Jadilah bibir kami saling mencium, tanpa aku sangka Lastri tidak menolak, malah sedikit menyambut ciumanku. Aku sodorin lidahku, dia isep-isep sambil mulai berani nyodor-nyodorin lidah. Jadilah kita French Kiss yang agak panas. Bener memang apa yang dikatakan sama temenku, sensasinya beda, hampir seperti ciuman pertama, deg-degan banget. Diantara nafsu dan takut-takut gitu, alhasil tangan pun jadi gemeter dan belum berani gerilya kesana kemari. Cuman melingkar di pinggang kecil dia. Rasanya mesra dan anget banget.

Lama kami bermain dengan lidah, seakan Lastri gak mau cepet-cepet nyelesaiin adu mulut yang kita lakukan, begitu juga dengan aku. Tangan kiriku semakin erat memeluk pinggang dia, sedang tangan kananku dipegang dan diremas-remas sama dia, seiring irama ciuman kami. Nafas kami semakin tersengal-sengal karena lamanya kami FK. Sejenak dia lepasin bibir dia, tapi herannya dia tidak menarik mukanya jauh-jauh dari mukaku.

Sambil terengah-engah, dia ngeliatin mukaku, jujur aku gak tau apa yang ada di pikiran anak ini. Saat itu posisi kita masih duduk berjejeran. Tiba-tiba Lastri bangkit lalu bilang, “Lastri minta pangku boleh ya, pak?”

Langsung pahanya aku tarik melewati kakiku, waktu itu aku masih dalam posisi bersila. Alhasil dalam posisi dia aku pangku dengan mengangkangi pinggangku itu, memek dia langsung berhadapan dengan Mr.P ku yang memang sudah berdiri dari tadi.

Waktu itu, dia memakai celana legging item sepaha dan kaos tipis ketat biru ala ABG, sedangkan aku cuman memakai boxer tanpa celana dalam dan kaos dalaman (bukan singlet). Aku sengaja naikin sedikit pahaku sehingga duduk dia melorot ke depan, alhasil Vaginanya langsung bersentuhan dengan Mr.P ku, yang memang sudah tegak.

“Eh, Bapak…” Terangnya kaget.

Tanpa menyia-nyiakan momen, aku langsung merangkul punggung dia dan merapatkan dadanya dengan dadaku. Tangan dia juga langsung melingkar di leherku, baru saja kita mau mulai perang mulut babak ke dua, tiba tiba...

”TING-TONG Tingtungtingtungtingtengtongtengtong…!! Bel rumahku berbunyi. Permainan kami hentikan sejenak!

Kami sama-sama ketawa, tanpa kusangka dia sempet menyambar bibirku dengan cepat sebelum bangkit dari pangkuanku dan bilang, “Bentar ya, pak.” Dia langsung berdiri dan berjalan ke ruang tamu untuk membuka pintu. Aku melihat dari belakang pantat kecilnya yang nyeplak di legging dia. Aku senyum sendiri karena mikir, kenapa gak dari tadi kuobok-obok saja barangnya? Ngegemesin banget tuh pantat kecil. Udah miring memang otak ini…

Ternyata temen dia, dua orang pembantu tetangga sebelah rumah mau main, karena gak tau kalau aku ada di rumah. Jadinya Lastri cuman buka sedikit pintu, dan pada berbisik-bisik di depan pintu. Pelan aku turun dari tangga, sekilas aku masih denger dia digodain ama temennya. “Iye, mentang-mentang papahnya ada di rumah, disamperin gak mau.”

Lalu yang satunya menimpali. “Secara papa ganteng tersayang gitoo, hihihi…”

Lastri cuman senyum sambil nyubit temen-temennya. Tak lama kemudian aku denger pintu ditutup. Lastri bergegas langsung masuk, melihat aku sudah ada di ruang makan sambil duduk dan minum segelas air, tampak sedikit raut aneh di muka dia. “Lho, papah sudah turun?” tanyanya.

“Iya, habis haus, mau nyari minum.” jawabku ringan.

“Oh, ya udah…” katanya sambil nunduk dan bergegas mau naik ke kamarnya. Kalau nurutin insting, aku pasti udah menarik tangan dia dan kulumat bibir dan tubuhnya saat itu juga. Tapi entah mengapa gak aku lakukan.

“Las!” aku panggil dia cepat, sebelum dia sempat naik anak tangga ke dua. “Tadi maaf ya, papah khilaf nyium kamu.” kataku.

Dia cuman tersenyum lalu bilang, “Papah sih nakal…” lalu naik tangga. Sampai di tengah, dia nengok sambil tersenyum penuh arti.

”Lastri, Lastri… Kamu bisa bikin papahmu ini gila beneran,” batinku. Lalu aku ngeloyor ke ruang kerja, nyalain PC karena laptopku masih di kamar Lastri.

Kelihatannya agak lama aku cuman duduk di sana, mataku kosong menatap layar PC yang cuman nongolin gambar desktop background yang memang aku belum buka program apapun, pikiranku entah di mana. Sampai tersentak kaget saat ada yang negor, “Hayo, papa ngalamun aja, ntar kesambet lho…!”

“Eh, kamu, Las, mau mandi?” tanyaku karena melihat dia bawa handuk.

“Iya, kan udah jam setengah empat, pah.” jawabnya ringan sambil tangannya merapikan laptop yang sekalian dia bawa karena tadi masih aku tinggal di kamar dia. Setelah dia menggeloyor pergi, baru aku liat jam. Ini mah gila, ternyata aku sudah ngalamun lebih dari sejam di depan layar PC kosong.

Hari-hari berlalu sejak kejadian itu. Semua aktivitas berjalan normal seperti biasanya. Selain aku juga disibukkan dengan kerjaan kantor yang akhir-akhir ini sedang banyak-banyaknya, juga tidak ada kesempatan untuk berdua di rumah. Kadang kalau tidak sengaja berpapasan, kita hanya saling pandang dan dia selalu tersenyum penuh arti. Akupun juga tidak berusaha untuk menggoda dia lagi. Padahal sebagai seorang cowok, track recordku juga tidak bisa terbilang bagus.

Beberapa wanita mewarnai kehidupan pernikahanku, dari perselingkuhan yang hampir menghancurkan keluargaku sampai ABG yang sering aku bayar untuk memuaskan libidoku yang memang besar. Bahkan saat ini aku ada affair dengan sekertarisku di kantor. Tentu saja di rumah (atau di manapun) aku berusaha tampil sebagai laki-laki, suami dan ayah yang baik. Tetapi setelah perselingkuhanku yang hampir menghancurkan keluargaku itu, istriku seperti agak dingin. Bahkan kita terbilang sangat jarang melakukan hubungan sex, walau itu seharusnya tidak menjadi alasan mengapa aku ‘jajan’ kesana kemari. Apalagi sekarang dengan Lastri, pembantuku sendiri, aku tentunya sangat-sangat tidak menginginkan hal seperti itu terjadi. Tetapi kadang saat libido sudah membara, tindakan yang aku lakukan jadi berseberangan dengan akal sehatku sendiri.

Malam itu, sekitar jam 9, setelah menemani anakku tidur dengan cara membacakan cerita kesukaannya, aku dan istriku duduk di sofa depan TV. Dia ada dipelukanku. Sambil nonton TV, aku iseng main-mainin puting dia yang malam itu tidak dibungkus BH. Istriku hanya mengenakan daster tipis, tanpa BH dan CD, dia memang sering suka tidur seperti itu. Beberapa saat setelah putingnya aku buat mainan, ternyata istriku mulai terangsang, dia mulai mendesah. “Aaahhh… mmmm… ssshh…” desisnya.

Tanpa aba-aba, dia langsung jongkok di depan sofa, memelorotkan celanaku dan mulai mengoral kontolku. “Oough… glough… ggghhh… agghhh…” k**tolku yang mempunyai panjang dan diameter di atas rata-rata ini memang kurang muat di mulut dia. Tapi istriku mempunyai cara oral yang lain daripada yang lain. Aku gak tau apa yang dia lakukan di dalam mulutnya, kontolku selalu terasa terpilin, tersedot dan pada waktu yang sama seperti dielus atau dijepit-jepit, itu belum sensasi kasar gigi-giginya yang gingsul dan tidak rata. Sebentar saja aku sudah mengerang erang.

10 menit dioral seperti itu, aku sudah tidak tahan. Istriku langsung aku tarik ke sofa. Disana, dia aku telentangkan. Aku buka lebar-lebar pahanya, dan langsung kuarahkan ujung ko***lku ke memek dia. Memang seperti ini yang dia suka, istriku gampang sekali menjadi panas sekaligus gampang juga menjadi ‘dingin’. Kadang foreplay yang romantis atau agak sedikit lama, seperti FK, ngenyot puting dia, mengoral memek atau menjilati klentit dia malah ‘membunuh’ gairahnya. Bertele tele, katanya.

Makanya, bless… ”Aackh… dooorooong, paaah…! Aachkh…” dalam sekejap ko***lku sudah ditelan oleh memeknya. Setelah masuk, aku langsung ambil posisi. Dengan dia telentang melintang di sofa, maka separuh pantatnya masih menggantung. Aku lalu memegang kedua kakinya di mata kaki dan mengangkatnya melewati bahuku. Dengan begitu akses kontolku semakin leluasa menggasak memeknya.

Jleb… jleb… jleb… kcak… kcak… clack… clack…!!!

Aku mengayuh istriku dengan tempo sedang, kontolku keluara masuk dengan mulus di memek dia, bahkan biji pelirku seakan-akan menampar-nampar pantatnya dari depan. Aku lihat istriku sibuk mempernikmat dirinya sendiri, dia pilin-pilin sendiri putingnya sambil mendesah-desah, sementara memeknya di serahkan kepadaku untuk digenjot. Cairan memek dia semakin banyak yang keluar, menimbulkan suara kecipak-kecipuk yang semakin keras, diselingi desahan-desahannya yang memang kubiarkan bebas berekspresi. Masih dengan tempo sedang, aku mengayunkan pantat untuk mendorong dan menarik ko***lku di lorong memek istriku, aku terperanjat ketika memandang ke depan.

Sofa itu memang membelakangi tangga ke lantai dua, di sana aku melihat sosok yang membuatku kaku. “Lastri?!” kataku dalam batin. “Sejak kapan dia di sana?”

Dengan santai, memakai kaos tidur terusan sepaha, dia melihatku ngentotin istriku tanpa berkedip. Melihat aku memergoki dirinya, dia malah dengan cueknya membungkuk melepas celana dalamnya lalu berjongkok dan mulai bermasturbasi mengobel-obel memeknya. Walau aku tidak bisa melihat secara jelas memeknya karena jarak dan cahaya yang temaram, tetapi apa yang dia lakukan semerta-merta mendongkrak libidoku. Ko***ku seakan mengeras 2x lipat, tanpa sadar aku menggenjot memek istriku lebih kuat dan lebih cepat. Istriku yang tidak tahu kejadian itu, malah tambah menikmati. Sambil mengerang ngerang dia meremas remas susunya kuat-kuat.

Samar-samar dengan jarak itu, aku melihat Lastri mengobel memeknya dengan cara memasukkan jari tengahnya ke lobang memeknya. “Sudah tidak perawan kah dia?” batinku. Perasaanku tambah tidak karuan, libido yang naik ke ubun-ubun membuatku secara tidak sadar menggenjot istriku dengan RPM tinggi sejak 10 menitan yang lalu. Di antara selangkanganku, istriku kelojotan mencapai orgasmenya yang entah ke berapa, sedangkan k***lku bagai piston panas masih menggenjot dengan ganas memek dia.

Tak seberapa lama kemudian, akupun merasakan dorongan spermaku sudah mencapai ujung tanduk. Dengan mengerang keras, sengaja suaraku tidak kutahan. Sambil menatap Lastri lekat-lekat, kusemburkan lahar panasku ke rahim istriku walau di dalam imajinasiku, sperma itu seakan kusemprotkan ke dalam rahim mungil Lastri. “Arrggghhh…!!” aku menjerit.

CROT… CROT… CROOOOTT…!!!

Istriku langsung mencabut kontolku dari memeknya dan memasukkan ke dalam mulutnya sambil bergumam, “Mmm… ****** papa nikmat banget malam ini.”

Sedangkan pandanganku masih lekat ke Lastri yang kelihatanya sudah pula mencapai orgasme. Dia duduk mengelosoh di tangga. Sesaat istriku menarik kepalaku untuk diajak FK, aku mengikutinya. Kami FK dalam-dalam. Setelah selesai FK, pandanganku kembali kuarahkan ke tempat Lastri, tetapi dia sudah tidak ada di sana.

Istriku beringsut bangun dan menuju kamar mandi. Setelah dia di dalam, aku menuju ke lokasi dimana si Lastri bermasturbasi tadi. Di sana kutemukan genangan lendir encer di lantai. “Hmm…orgasme juga dia rupanya.” batinku.

Aku saput lendir itu dengan jariku, kucium, lalu kujilati dan kutelan. Hanya dengan itu, libidoku dibuatnya bangkit kembali, seakan aku ingin saat itu juga menerjang ke kamarnya dan menggumuli badan mungilnya serta menggenjot memek sempitnya. Tapi, sekali lagi, aku NAKAL, bukan GILA!

BERSAMBUNG -

Sampai di sini dulu ya sahabat www.cahayapoker.com dan nantikan ceritaku bersama lastri pembatu membuat nafsu.




CahayaPoker.com | BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE TERBESAR


BONUS CAHAYAPOKER.COM
- DEPOSIT DI ATAS 100.000 FREE CHIPS 10.000
- DEPOSIT DI ATAS 200.000 AKAN MENDAPATKAN BONUS 5%


BONUS WEEKEND SETIAP SABTU & MINGGU
Deposit 100.000 akan mendapatkan langsung bonus 10.000

CAHAYAPOKER Merupakan BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE Terbesar Dan Terpercaya.
Siap Melayani, 24jam Nonstop. Proses Deposit / Withdraw Hanya 1 MENIT Tanpa Basa Basi.


BONUS REFERRAL : 15%
Cara Mudah Mendapatkan Bonus Referral Sebesar 15% Dari CAHAYAPOKER Telah Terbukti dan Terpercaya.
MEMBER HANYA PERLU MENGAJAK TEMAN NYA UNTUK BERMAIN DI AGEN KAMI, DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 15% OTOMATIS ( TANPA SYARAT )

MINIMAL DEPOSIT HANYA Rp. 20.000 DAN PROSES WITHDRAW CUMAN Rp. 30.000
BONUS TURNOVER : 0.3%
Segera Daftarkan Diri Anda di [URL=http://www.cahayapoker.com]www.cahayapoker.com[/url] ( Pendaftaran Gratis ) DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 0.3% SETIAP MINGGU


YANG AKAN DI BAGIKAN SETIAP HARI SENIN
Minimal Turnover Harus Rp. 1.000.000,- Dalam 1 ( Satu ) Minggu, Dan Dapatkan Bonus 0.3% Dari Jumlah Turnover Anda.
Contoh: Turnover Anda Sebesar Rp. 1.000.000,- x 0.3% = Rp. 3.000,-
Maka Bonus Yang Akan Anda Terima Sebesar Rp. 3.000,- ( Berlaku Kelipatan )

AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DAN MENANG BERSAMA KAMI DI CAHAYAPOKER.COM, SERTA RASAKAN PERBEDAANNYA!!! 100% PLAYER Vs PLAYER dan TANPA BOT ( ROBOT )!!!

Info Lebih Lanjut Hub:
Website: cahayapoker.com
YM     : [URL=mailto:cahayapoker_cs@yahoo.com]cahayapoker_cs@yahoo.com[/url]
FB     : [URL=mailto:Cahayapk777@gmail.com]Cahayapk777@gmail.com[/url]
No Telp:  85585322887
Pin BB : 7EF8F40E
Wechat : Chypoker168


0 komentar:

Posting Komentar