Sabtu, 08 Agustus 2015

AGEN POKER - Berhubungan Dengan Janda Muda Di Kantorku

www.cahayaqq.com
cahayapoker.com
AGEN POKER - Pekenankan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca situs ini, yang telah menyempatkan diri. Terima kasih juga aku tujukan kepada pembaca, yang sudah memberikan kritikan, saran, masukan atau bahkan yang hanya sekedar share dalam masalah sex.

Berikut ini adalah kisah nyataku saat making love dengan seorang gadis mahasiswi, yang kuliah di salah satu kota dingin di Jawa Timur.

Kisahku ini berawal saat aku salah sambung, ketika menghubungi teman chattingku yang lain. Dan dari sinilah kenikmatan itu aku dapatkan. Kejadian itu terjadi sekitar bulan Januari beberapa tahun yang lalu, saat itu aku bermaksud menghubungi teman chattingku.

- Hallo, bsgsimana kabarnya Citra? tanyaku dengan penuh percaya diri.

- Ya Hallo, ini siapa ya? suara dari teleponku.

- Sudah Enggak Ingat, mentang-mentang baru kerja jadi sombong gitu, godaku.

- Ini Dany, yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho, jelasku.

- Maaf ya, ini kalau boleh tahu siapa ya? tanyanya kembali.

- Apa benar ini dengan Citra? tanyaku ganti.

-  Maaf, sepertinya Anda, salah sambung, iawab gadis itu.

- Lho memangnya ini siapa? tanyaku lagi.

- Aku Tika, jawab gadis itu.

- Ups! maaf banget Mbak Tika.. Aku kira ini nomor temanku,” kataku malu.

- Memang nomornya berapa 081xx, jawabku pasti.

- Tuhkan salah belakangnya, kata gadis itu.

- Tapi tidak apa-apa kok Mas, kita bisakan berteman? tanyanya.

- Nama Mas siapa? tanya sekali lagi.

- Bisa.. Bisa.. ” jawabku gugup dan malu.

- Namaku Dany,” jawabku singkat.

Obrolan tersebut terjadi sampai 10 menit lamanya, dari suaranya yang sexy aku menjamin pasti orangnya cakep juga.

- Baik deh Mas, Tika mau kuliah nih, jawabnya.

- Ya sudah deh Tika, terima kasih atas waktunya, kataku singkat.

- Oya, Mas Dany, Surabayanya daerah mana? tanya Tika.

- Aku di Surabaya kota, kamu pernah main ke sini? balas tanyaku.

- Iya nih Mas, kebetulan Sabtu besok aku ke Surabaya jelasnya.

- Oh ya, sama siapa kamu ke Surabaya?” tanyaku balik.

- Sendirian Mas, kenapa Mas mau nemenin? Tika balik bertanya.

- Siapa takut, jawabku.

- Tapi aku belum tahu jalannya Mas, kata Tika.

- Apa aku jemput di Terminal saja ya? aku menawarkan diri.

- Tidak usah kok Mas, aku bawa mobil sendiri kok, jawab Tika.
Setelah kami berbincang-bincang, akhirnya Tika memnutuskan untuk ketemuan di kantorku. Karena yang Tika tahu hanya daerah kantorku dan berikutnya Tika langsung memutuskan teleponnnya.

Hari Sabtu, kebetulan aku ada rencana mau kerjakan berkas-berkas yang masih belum terselesaikan. Ketika mobilku melaju kencang di jalan tol, teleponku dengan kencangnya berdering.

- Hallo, Mas Dany.. lagi ada dimana? suara yang 4 hari lalu aku kenal.

- Hey Tika ya, aku sudah mau keluar pintu gerbang tol, jelasku.

- Oke deh Mas, sampai ketemu nanti.. Bye...? kata Tika.

Tanpa terasa aku sudah sampai dihalaman kantorku.

- Selamat pagi Pak Dany, sapa satpamku.

- Selamat pagi Mas, balasku menyapa.

- Aku mita tolong ambilkan kunci ruanganku Mas, perintahku.

- Baik Pak, kata Pak satpam sambil bergegas mengambil kunci dalam pos.

Sebelum aku meninggalkan pos satpam, tidak lupa aku pesan jika ada wanita mencari aku, langsung saja diantar ke ruanganku. 5-10 menit kemudian, aku sudah berada di depan mejaku. Setelah menyalakan AC, aku segera bergegas mengaktifkan komputer dan menata kembali berkas-berkas yang masih berserakan diatas meja kerjaku.

Tidak lama kemudian, suara pintu ruangan aku diketuk seseorang,

“Tok.. Tok.. Tok” bunyi papan pintuku.

“Masuk..,” aku jawabku agak pelan.

“Maaf Pak Dandy, tamu bapak sudah datang,” kata Pak satpam.

Muncullah seorang gadis yang sexy, menggunakan rok mini warna soft dikombinasikan dengan blus putih belahan rendah, menambah anggun penampilannya. Kulitnya yang putih, ditumbuhi bulu-bulu yang halus menambah darah kelaki-lakianku spontan meletup.

“Maaf Pak saya mau balik ke pos jaga,” suara satpam memecahkan lamunanku.

“Iya iiyaa Pak, terima kasih,” kataku gugup.

“Mas Dany ya? tanya gadis cantik itu.

“Iya.. Iya.. Kamu Tikan kan? balasku bertanya.

Kami berdua bersalaman sambil mempersilahkan Tika duduk di depan meja kerjaku, setan burik yang dari tadi sudah mulai menggedor keimanan aku tentang hal-hal yang ngeres, semakin mendesak pikiranku.

“Gimana perjalannanya Tika?” tanyaku membuka obrolan.

“Sepi tuh Mas, jadinya agak cepet datangnya,” jelas Tika.

“Besar sekali tempat kerja Mas Dany, puji Tika.

“Ah biasa aja kok Tika, kamu sendiri bekerja dimana,” tanyaku balik.

“Cuman perusahaan swasta bergerak dibidang konsultan Mas,” jelas Tika.

Obrolan selanjutnya membawa kami berdua seperti orang yang sudah kenal lama, tidak ada batas dan jarak. Sesekali kami berdua tertawa dengan cerita yang kami ungkapkan. Dari obrolan tersebut, baru aku ketahui status Tika yang baru cerai beberapa bulan lalu karena dijodohkan orang tuanya.
Pantas saja tubuhnya masih kencang karena hanya dipakai 2 bulan saja oleh mantan suaminya. Sampai akhirnya, waktu menunjukkan pukul 10.30 wib.

“Mas, Tika boleh tanya sesuatu? tanya Tika.

“Waktu Mas Dany telpon kemaren, kok bisanya salah pencet nomor sih?” tanyanya.

“Ya nggak tahu, memang aku pikir pencetnya sudah benar tuh” kataku membeli diri.

“Oya, kok Mas bilang.. yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho.. Memangnya Citra tuh siapa Mas?” tanyanya menyelidik.

“Citra adalah teman chattingku, walaupun kami belum pernah ketemu tapi aku seperti sudah seperti sahabat lama” jelasku.

“Kok sampai ngebahas masalah sex, memang ada apa Mas?” tanya Tika.

“OOo.. Itu, dia tuh ingin tahu banyak gaya yang ada saat ngesex. Makanya aku sering kirim gambar-gambar porno sama dia” jelasku panjang.

“Boleh lihat Enggak Mas?” pinta Tika. Sambil bertanya seperti itu, Tika tidak menunggu jawabanku. Dia langsung bangkit dari duduknya dan berdiri membungkuk disamping kananku menghadap layar monitorku.

Aroma parfumnya, membuat birahiku naik turun. Ditambah dinginnya AC membuat aku semakin gemes melihat tubuh Tika yang sexy. Ingin rasanya aku langsung mendekapnya dan bercinta dengannya.

Tanganku yang lincah memainkan mouse, untuk membuka file-file yang berbau pornografi. Nafas Tika terasa di telingaku keluar tidak beraturan dan sesekali kakinya yang tinggi dirapatkan seperti menahan sesuatu. Air liurku terasa menetes, melihat bongkahan daging dibalik setelan bajunya yang pendek. Tika seakan memancing mataku untuk terus melihat dadanya yang putih.

Disaat sedang asyik menikmati gambar-gambar porno tersebut, tiba tiba Tika sudah berada di belakangku. Payudaranya terasa kencang ketika tangannya yang sedikit berbulu, menarik kepalaku sampai mendongkak kebelakang. Jari jemarinya yang lentik memainkan punting susuku, serr.. nafsu birahiku seperti meledak keluar. Dadaku berdegub kencang.

Ketika kepalaku mendongkak ke belakang, bibirku langsung di cium oleh bibirnya yang mungkil. Lidahnya menari-nari di bibirku dan sesekali menantang lidahku untuk beradu dengan lidahnya. 15 menit keadaan itu bertahan, sampai akhirnya Tika menarik kursi yang aku duduki. Sehingga posisiku yang pertamanya merapat dengan bibir meja, sekarang kurang lebih 50 cm bergeser menjauhi bibir meja.

Dengan sigap Tika sudah berada dipangkuanku.

“Mas, aku ingin seperti yang digambar itu” kata Tika sambil mendesah.

“Berikan kenikmatan yang sudah 2 bulan hilang dalam hidupku” rengeknya.

“Tikka.. ” belum selesai aku menjawab, bibirnya yang liar mulai mengoyak bibirku yang masih tertegun dengan apa yang sedang terjadi.

Jari Tika yang lentik mulai memereteli satu persatu kancing blusnya, sambil bibirnya memegut bibirku tiada hentinya. Adik kecilku berontak, ingin lepas dari dinding CD yang membatasinya. Goyangan pantat Tika diatas pangkuanku, membuat semakin tegang penisku.

Aku terhanyut dengan keadaan tersebut dan lupa jika itu aku lakukan dikantor, ditempat kerjaku!
Tanganku bergerak bagaikan seperti dikontrol, menggerayangi punggung Tika. Dan sesekali memainkan jariku dengan nakal, sehingga menimbulkan reaksi yangluar biasa pada tubuh Tika. Wajahku dibenamkan ke permukaan dadanya dan tangannya meremas, menjambak rambutku yang sedikit gondrong.

“Sss.. Mas.. Ooohh.. ” desah Tika.

“Mas.. Beri aku kenikmatan.. ” rintihnya.

Aku sudah tidak sabar ingin melihat bongkahan daging dibalik BHnya yang ukuran 32. Karena jari jemariku sudah hapal betul untuk mengetahui letak pengait BH, maka dengan mudah aku bisa melepas nya.

Alamak. Sepasang bongkahan daging menantang di depan mataku dengan kedua puntingnya yang berwarna merah kehitam-hitaman. Tanpa dikomando, bibirku yang sedikit sensual mulai menyentuh permukaan payudaranya.

“Uggh.. Mas.. Teruss.. Uughh” tubuh Tika menggeliat saat lidahku mulai bekerja menjilati payudaranya”

Geliatan tubuh Tika diatas pangkuanku membuat aku semakin berani mengoyak dadanya, puntingnya yang mengeras tidak lupa aku isap dalam-dalam. Sesekali aku gigit puntingnys yang mengencang, liarnya lidahku memainkan kedua puntingnya membuat birahi Tika semakin menggebu. Lidahku dengan liar menjilati, mengulum, menghisap, puntingnya dengan lembut sehingga membuat gerakan Tika dipangkuanku semakin liar.

Disaat aku rasa libidonya mulai menanjak, aku mengangkat tubuh Tika utnuk duduk di bibir meja kerjaku. Keadaan Tika yang setengah bugil membuat aku sangat bernafsu sekali menyetubuhinya.
Setelah Tika duduk di tepi meja, kakinya yang jenjang dibuka dan dijejakkan pada pegangan kursiku. Terlihat jelas CD transparan yang sudah mulai basah oleh cairan yang menetes dari lubang vaginanya. Aroma wangi, muncul dari arah lubang kewanitaan Tika. Posisiku yang duduk di kursi seperti semula, memudahkan aku untuk mulai menyerang bagian selagkanan Tika.

Hanya sedikit membungkukkan tubuhku, bibirku sudah tepat berada di depan selangkangan Tika. Lidahku yang panjang mulai menjilati permukan CD Tika yang sudah ditembus oleh cairan kenikmatnya.

“Aoow.. Mass.. Ggellii” desah Tika.

Kedua tanganku memegang erat pinggul Tika, sehingga wajahku bisa benar-benar optimal di selangkangannya. Jilatan lidahku di permukaan CD Tika dirasakan menghentak-hentak birahinya. Ini terbukti dengan gerakan tubuhnya yang sedikit kayang, ketika jilatan aku semakin menjadi.

Disaat posisi kayang inilah, kesempatan tidak aku sia-siakan untuk melepas CD dengan motif rendra yang digunakan oleh Tika. Untuk memdudahk operasiku, aku hanya menyingkap rok mini yang dikenakan Tika. Sedangkan CDnya tidak aku lepas seluruhnya, karena hanya aku buka dari sisi kanannya saja sedangakn yang sisi kiri aku biarkan menyangkut di betisnya yang mulus.

Belahan yang nampak jelas diselangkangan Tika dan ditumbuhi rambut-rambut yang terawat, membuat birahi spontan merasuk ke seluruh tubuhku. Lidahku yang dari tadi sudah ingin menikmati lubang itu langsung mendarat dipermukaan vagina Tika.

“Ohh.. Mas.. Teruss.. Jangan.. Lepass.. ” Tika menggelinjang hebat.

“Srrupp.. Srupp.. ” mulutku menghisap seluruh cairan yang sudah mulai menyiram bibir vaginanya.

“Mmm.. ” bibirku melumat vagina Tika dengan liar.

Sesekali tubuhnya kembali kayang, dengan kedua tangannya digunakan menopang tubuhnya diatas meja. Dan sesekali kembali duduk di bibir meja dengan getaran-getaran penuh birahi. Gerakan tubuhnya naik turun, kekanan kekiri bergerak tidak beraturan mengiringi setiapa jilatan, hisapan dan kocokkan lidahku di vagina Tika.

“Mass.. Amppun.. Bibir kamu.. Aagh nikkmaat” desahan Tika berkali-kali.

Sampai akhirnya, aku melihat jelas clitoris Tika sebiji kacang mulai nongol di sudut atas vaginanya. Dengan lembut, sentuhan lidahku langsung membuat tubuhnya bergetar hebat sambil kembali ke posisi kayang.

“Mass.. Adduh.. Aaku.. nggak.. Tahann.. Uuuhh” rintihnya.

“Gila.. Kamu Mas.. Ooo teruss..” berkali kali Tika merintih.

Clitoris Tika yang semakin memerah karena hisapan bibirku, semakin nampak membesar sebiji kacang sehingga memudahkan aku untuk menghisapnya dalam-dalam. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali tubuh Tika menggelinjang dengan posisi kayang.

Detik-detik orgasme akan diraih ole Tika dan aku tahu persis indikasi itu, dan ketika posisi kayangnya tinggi. Aku langsung menahan pantatnya dengan bertumpu siku tanganku diatas meja.

“Mas.. Tikaa.. nggak tahan.. Akuu.. Gaa..” rintih Tika.

“Mass.. Aaampunn” seiring rintihan panjang tersbut, tubuh Tika mengejang dalam posisi kayang. Cairan bening keluar dari sudut vaginanya.

“Crutt.. Crut.. Crutt” cairan itu tidak aku lewatkan setetespun untukmasuk dalam mulutku. Lidah berputar-putar di datas bibir vaginanya dimana cairan bening Tika muntah untuk pertama kalinya. Dengan lahapnya aku menelan semua cairan yang dimuntahkan ole Tika.

Walaupun aku tahu Tika sudah orgasme untuk yang pertama, lidahku yang bandel tetap saja memainkan clitorisnya. Terkadang lidahku bergerak keluar masuk mengoyak lubang vagina Tika, dinding-dinding vagian Tika yang mengencak setelah orgasme pertama terasa asin dan manis.

Kali ini tubuh Tika terkulai lemas diatas meja kerjaku, kakinya masih terbuka lebar dan kepalanya terjuntai di bibir meja. Sehingga rambutnya yang sebahu terjuntai ke bawah, aku mencoba bangkit dari dudukku. Kali ini tanganku menahan lutut Tika (Tika mengatur posisinya seperti orang melahirkan), sehingga belahan di selangkangan Tika terbuka menganga. Kesempatan ini langsung aku gunakan untuk mengocok lubang vagina Tika dengan leluasa. Kedua tangan Tika mencengkeram bbir meja tatkala. Lidahku yang panjang untuk kesekian kalinya mengoyak dinding-dinding vaginanya.

“Adduhh.. Mass.. Kamu pandai sekali..” rintih Tika.

“Sss.. Geli banget Mass..” desahnya kembali.

Aku mengambil soft dink Cola yang sempat aku buka, setelah aku minum sedikit aku lelehkan dikit demi sedikit ke bibir vagina Tika sehingga tubuh Tika kembali menggelinjang tidak beraturan.

“Ooogghh.. Mass.. Aaaoo” rintihan Tika kali ini, hanya bisa diikuti gerakan kepalanya yang sedang menjuntai kebawah. Bak seorang yang tripping, kepalanya mengikuti irama jilatan lidahku.
10 menit lidahku memborbardir clitoris dan vagina Tika sampai akhirnya aku melihat gelagat Tika untuk mendapatkan orgasmenya yang kedua.

“Mass.. Mas.. Tika.. Mau.. Keluaarr lagi..” rintihnya.

“Mass.. Ooohh.. Aku nggak taahhaann Mas..” rintih Tika sambil memindahkan tangannya, yang tadinya mencengkeram erat bibir meja. Kali ini menggapai-gapai kepalaku utnuk membantu membenamkan lidahku dalam-dalam ke lubang kewanitaannya.

“Maass.. Aampunn.. Aaakkhh” dibarengi tubuh Tika yang mengejang bebrapa saat. Cairan bening kembali meleleh berkali-kali dari lubang vaginanya. Dan dengan rakusnya lidah dan mulutku membersihkan seluruh cairan yang keluar untuk kedua kalinya.

Tubuh Tika tetap terlentang menikmati orgasme yang 2 kali didapatkannya, kepalanya terjuntai.

“Sebentar Tika, aku kunci dulu pintunya.”

Aku bangkit dari tempatku dan menuju ke pintu ruanganku. Posisi Tika masih tetap seperti semula terlentang diatas meja, blusnya putih masih terlingkar dipinggulnya karena beberapa kancing bajunya belum terlepas. Begitu juga dengan rok mininya masih melingkar kusut dipinggulnya.

Ketika aku balik kedepan mejaku, tiba-tiba tangan Tika menggapai pinggulku, dan dengan sigap, Tika bisa mengeluarkan adik kecilku yang mulai tadi sudah terbelenggu oleh ketatnya CDku.

“Waow.. Besar sekali Mas punya kamu..” puji Tika.

Dengan posisi kepala yang menjuntai di bibir meja, mulut Tika langsung melahap batang penisku yang berukuran 19 cm kurang sedikit dab bentuknya akan melengkung. Dengan posisi berdiri mataku menyaksikan, mulut Tika yang menghisap, mengulum dan menjilati batang kemaluanku.

“Oh.. Tika..”

Aku menggerakkan kepala melihat langit-langit ruangan merasakan sentuhan lidah Tika yang menari-nari di batang kemaluanku. Kedua tangan Tika, meremas pantatku (yang kata teman-teman kencanku tergolong sexy). Tangan Tika menggerakkan pinggulku bergark maju mundur, keluar masuk mulutnya yang tipis.

“Aduh Tika sayang.. Terus sayang..” desahku.

Tika benar-benar lihai memainkan lidahnya, sampai-sampai aku dibuatnya merem melek. Untuk mengimbangi permainan Tika yang semankin menjadi. Kedua jariku memilin punting Tika yang sudah mulai mengencang lagi. Sesekali aku membungkukkan badanku, untuk sekedar menghisap punting Tika.

“Uuuff.. Tikkaa..” aku mendesah saat batang kemaluanku bagaikan ditelan oleh mulut Tika.

Tanganku yang jahil, mulai meraba perut Tika. Dan aku berusah menggapai kelentit Tika yang terbuka lebar. Jari telunjukku bergerak menggesek-gesekan di permukan clitorisnya. Aku lihat tubuh Tika bergetar dengan sentuhan jati telunjukku, dan ketika posisinya meguntungkan aku langsun meraih kedua paha Tika sehingga posisi kita menjadi 69. Posisi ini tidak seperti 69 biasanya, karena aku berdiri setangah membungkuk sedangkan Tika kepalanya menjuntai di bibir meja.

“Sss.. Mas.. Kamu jaahaat..” rintih Tika sesekali melepaskan mulutnya dari batang penisku. Dan sesekali jarinya yang lentik mengocok batang kemaluanku.

“Mas.. Aduhh.. Aku nggak kuaat nihh.. Mass” rintih Tika.

Hisapan mulutku aku perkuat dengan kencang, sampai seakan-akan semua cairan yang meleleh di dinding vagina Tika masuk semua kemulutku.

“Mass..” Tika merintih panjang ketika cairan di vaginanya muncrat untuk kesekian kali.

Adik kecilku yang begitu tegang merengek untuk menikmati lubang surgawi Tika. Akhirnya aku segera merubah posisi, ke bawah selangkangan Tika. Tika yang masih lemas akibat orgasme ketiga tadi, langsung aku balikkan menghadap ke bibir meja. Posisi badannya yang setengah nungging dan tengkurap diatas meja kerjaku, membuat birahiku langsung melonjak. Tanpa memberi kesempatan Tika bernafas, batang penisku aku arahkan ke lubang vagina Tika melalui belakang

“Bless..”

“Maass.. Gilaa.. Besar sekali.. Ooohh,” Tika terengah-engah menerima batang kemaluanku yang memang berukuran diatas rata-rata.

Gerakan maju mundur di belakang tubuh Tika secara berirama aku gerakan, terkadang telapak tangan Tika menahan perutku. Agar supaya penisku tidak masuk semua.

“Akhh.. Mas.. Amppunn.. Nikmat sekali rasanya..” rintihnya.

“Terus Mas.. Jangan berhenti.. Aku suka sekaallii” rintih Tika untuk kesekian kalinya. Sesekali tangannya mencengkeram bibir meja dengan kencang, saat batang kemaluanku menghujam dalam lubang Tika. Aku merubah sedikit posisi, aku angkat satu kaki Tika untuk naik diatas meja. Sehingga selangkangannya bersudut 90 derajat, sehingga penisku benar-benar terbenam sampai mentok.

“Ughh.. Eeennaakk Mass..” desah Tika saat penisku terasa mentok menyentuh batas langit-langit vagina nya.

“Crek.. Crek.. Crek..” suara batang penisku menghujam keluar masuk di lubang kemaluan Tika.

Cengkraman tangan Tika di bibir meja, memperjelas pendapatku bahwa gadis wanita ini benar-benar menikmati hebatnya batang penisku.

Aku berusaha mempermainkan birahi Tika dengan cara memperlambat tempo pergerakan pinggulku. Aku melepas penis dan mulai membalikkan tubuh Tika tepat berhadapan dengan tubuhku. Kali ini posisi Tika duduk di tepi bibir meja kerja dan aku sendiri berdiri menghadapnya, dengan penuh perasaan aku masukkan penisku kembali ke lubang surgawi miliknya.

“Sss..” desah Tika ketika aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk.

Tangan Tika menopang tubuhnya, sedangkan kakinya melingkar di pinggulku.

“Hheekk.. Teruss.. Mas..” rintih Tika.

Beberapa saat kemudian aku lihat Tika semakin memacu birahinya untuk mendapatkan orgasme berikutnya. Sesekali aku memutar-mutar penisku sehingga dinding vagina Tika terasa sekali menggesek batang kemaluanku.

“Sss.. Nikmat sekali.. Mmm..” desahan Tika sekarang dibarengi dengan merubah posisi tangannya. Yang pertama menopang tubuhnya supaya tidak terlentang di atas meja, sekarang kedua tangann melingkar di punggungku.

Mulutnya yang haus berusaha menjilat dan menghisap puntingku, setiap genjotan batangku semakin bertubi-tubi. Semakin liar saja bibirnya yang mungil meraih puntingku. Posisi ini benar-benar membuat rangsangan yang luar biasa, persendian tubuhku seperti mulai meluncur terfokus ke batang kemaluanku yang diguyur kenikmatan yang luar biasa.

“Uggh.. Mass.. Aampunn.. Tikkaa.. nggak taahaan..” tintih Tika sambil menggapai-gapai puntingku yang semakin mengencang.

“Tahaann.. Sayang.. Kitaa.. Keluar saama-samaa..” rintihku yang tidak kalah hebatnya untuk meraih klimak yang didambakan setiap orang saat bercinta.

Gerakan kedua tubuh kami semakin tidak berirama, bagaikan kuda liar kami memacu birahi. Sampai-sampai meja kerja bergoyang dan sedikit berbunyi.

“Ohh.. Mass.. Keluarin.. Di dalam.. Ohh..” pinta Tika.

Yang aku tahu jika seorang wanita mengijinkan sperma kita untuk keluar didalam vaginanya, artinya dia sudah memprotek dirinya supaya tidak hamil. Birahiku berlomba dengan birahi Tika untuk mengejar puncak kenikmatan.

“Mass.. Aaakuu.. Kee.. luuaarr” Tika merintih panjang sambil menghisap puntingku dalam-dalam.

“Tahan.. Saayaanngg.. Aku jugaa.. Mauu..” rintihkan tak kalah hebatnya.

“Akkhh..” aku merintih panjang mendapatkan kenikmatan tersebut.

Seluruh kekuatanku saat itu, semua terfokus pada batang kemaluanku. Dan kenikmatan itu semakin menjadi ketika Tika sedikit menggoyang pinggulnya. Aduh alamak, rasanya aku terbang keawan.

Aku tidak bisa lagi menghitung, berapa kali semburan spermaku di lubang vagina. Sengaja aku tidak melepas batang kemaluanku dari lubang vagina Tika, aku rasakan denyutnya masih terasa memeras sisa-sisa kenikmatan yang ada.

“Mas, kamu memang hebat” Tika memuji permainan sex ku.

“Kamu tidak hanya jago di teori tetapi juga prakteknya.”

Aku mengecup keningnya yang penuh dengan peluh, sekejap kemudian kepala Tika bersandar di dadaku yang bidang. Adik kecilku yang tadinya tegang, sekarang mulai mengkerut dan keluar dari lubang Tika dengan sendirinya.

Sejenak kami bergegas memperbaiki baju kami berdua, blus Tika yang sedikit kusut akibat hebatnya permainan tersebut. Rok mininya dirapikan seperti semula dan celana dalamnya dikenakan lagi. Komputer, meja, dan dinding kantorku, menjadi saksi bisu permainan sex kami berdua.

Setelah merapikan rambut dan Tika memoles wajahnya dengan perlengkapan make upnya, kami bergegas keluar ruangan. Sengaja, aku tidak membawa mobilku karena memang aku akan mengantar Tika ke tempat yang dituju.

Sepanjang permainan Tika tidak henti-hentinya memuji permainan sex yang baru aku tunjukkan. Dan kami berdua, bagaikan seorang sahabat yang sudah mengenal. Sehingga tidak ada jarak lagi untuk saling bercanda, saling tertawa.

Kenangan yang indah di tempat kerjaku, seakan hanya kami berdua yang bisa merasakan keindahan permainan tersebut. Kami berdua telah mereguk kenikmatan bersama.


CahayaPoker.com | BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE TERBESAR

BONUS CAHAYAPOKER.COM
- DEPOSIT DI ATAS 100.000 FREE CHIPS 10.000 (NEW MEMBER)
- DEPOSIT DI ATAS 200.000 AKAN MENDAPATKAN BONUS 5%

BONUS WEEKEND SETIAP SABTU & MINGGU
Deposit 100.000 akan mendapatkan langsung bonus 10.000

CAHAYAPOKER Merupakan BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE Terbesar Dan Terpercaya.
Kami siap Melayanan, 24jam Nonstop. Proses Deposit / Withdraw Hanya 1 MENIT Tanpa Basa Basi.

BONUS REFERRAL : 15%
Cara Mudah Mendapatkan Bonus Referral Sebesar 15% Dari CAHAYAPOKER Telah Terbukti dan Terpercaya.
MEMBER HANYA PERLU MENGAJAK TEMAN NYA UNTUK BERMAIN DI AGEN KAMI, DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 15% OTOMATIS ( TANPA SYARAT )

MINIMAL DEPOSIT HANYA Rp. 20.000 DAN PROSES WITHDRAW CUMAN Rp. 30.000

BONUS TURNOVER : 0.3%
Segera Daftarkan Diri Anda di www.cahayapoker.com ( Pendaftaran Gratis ) DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 0.3% SETIAP MINGGU

YANG AKAN DI BAGIKAN SETIAP HARI SENIN
Minimal Turnover Harus Rp. 1.000.000,- Dalam 1 ( Satu ) Minggu, Dan Dapatkan Bonus 0.3% Dari Jumlah Turnover Anda.
Contoh: Turnover Anda Sebesar Rp. 1.000.000,- x 0.3% = Rp. 3.000,-
Maka Bonus Yang Akan Anda Terima Sebesar Rp. 3.000,- ( Berlaku Kelipatan )

AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DAN MENANG BERSAMA KAMI DI CAHAYAPOKER.COM, SERTA RASAKAN PERBEDAANNYA!!!
100% PLAYER Vs PLAYER dan TANPA BOT ( ROBOT )!!!

Info Lebih Lanjut Hub:
Website: cahayapoker.com
YM : cahayapoker_cs@yahoo.com
FB : Cahayapk777@gmail.com
No Telp: 85585322887
Pin BB : 7EF8F40E
Wechat : Chypoker168

0 komentar:

Posting Komentar