Kamis, 13 Agustus 2015

AGEN POKER - Permainan Seks Dengan Pacar & Kakak Iparku Yang Masih PW

www.cahayaqq.com
agen poker
AGEN POKER - Sebut saja namaku Dodi, usiaku saat ini 32 tahun. Ini adalah pengalamanku pribadi semasa aku di Solo (saat ini tinggal di Surabaya).

Saat diriku masih kuliah dulu di Solo, aku mempunyai pacar anak Palembang sebut saja namanya Melda tapi aku lebih suka memanggilnya Mimi memang tidak nyambung sih dengan nama aslinya, dia sekolah di SMA di Yogyakarta. Anaknya lugu dan baik hati. Tapi dibalik keluguan itu nafsu sexnya besar sekali dan benar-benar hot! Hampir tiap minggu aku ke Yogya dan main ke kost Mimi. Kost dia punya aturan yang cukup ketat sebagai kost putri di Yogya, tamu untuk pagi sampai siang hari dibatasi jam 08.00 s/d 13.00 dan lanjut sampai malam pada jam 17.00 s/d 22.00 WIB.


Di hari minggu saat aku ke Yogya waktu sudah menunjukan pukul 12.00 WIB berarti aku cuma ada waktu 1 jam saja di kostnya, walau ketat aturannya tapi teman yang bermain boleh masuk ke kamar dengan catatan pintu tidak boleh ditutup rapat rapat. Waktu satu jam itu aku manfaatkan dengan baik untuk mencumbunya, aku gerayangi sekujur tubuhnya dari ujung rambut sampai kakinya, kami saling bergumul bak berkelahi saja. Kebetulan tempat tidurnya tepat di belakang pintu kamar.

Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 1 siang, terpaksa kami hentikan permainan yang tanggung itu. Dan dengan berat hati kami berbenah ruangan yang sudah seperti kapal pecah (acak-acakan).

"Mas Dodi ke kostnya Agus ya?" tanya dia sambil membetulkan kancing bajunya.
"Iya, mau ikut toh? tanyaku.
"Malas.. Panas! Mass. Kami saling pandang seolah tidak terima dengan perpisahaan yang sesaat itu.
"Gimana kalau kita tidur disini saja, bisiknya.
"Terus?
"Ya, kita kunci saja kamar dari dalam, biar Ibu kost enggak tahu! anggap saja Mimi lagi tidur kan beres?
"Ha.. Gila kamu Mas!
"Mas Dodi kan juga capek baru dari Solo, Entar di Kost Mas Agus gak bisa istirahat, paling juga bengong!
Aku terdiam sejenak, "benar juga.." pikirku.
"Benar nih Enggak takut sama Ibu kost?"
"Siapa takut.."
"Okelah, tapi bentar aku ke kamar mandi sebentar

Sepulang dari kamar mandi kulihat dia sudah ganti pakaian tidur dengan lengan terlihat mulus, kuning kecoklat coklatan.

"Mimi tutup pintunya ya Mas.."
"Hemmm..

Kubaringkan badanku di kasur yang empuk, dan dia di sampingku sambil memelukku seolah tak mau kehilangan diriku.

"Aduh.. tiba tiba aja dia bergumam.
"Ada apa?"
"Kurang ajar nih semut gigit paha Mimi ujarnya sambil menyingkap daster bawahnya.
"Wah bener kurang ajar tuh semut gua aja belum pernah gigit paha Mimi kok dia udah duluan.."
"Emang mau gigit, tapi abis gigit mesti mati ya.. Hi.. Hi.."
"Tu kan Mas, jadi merah.. Emang kurang ajar semut itu!"
"Sini Mas Dodi cium biar sembuh.." jawabku layaknya orang pacaran yang sok pahlawan.
"Gombal..

Sambil iseng aku lihat pahanya yang digit semut itu dan, Wow.. Mulus juga nih paha" batinku. Aku usap paha itu dengan lembut beberapa kali, dan tiba tiba saja aku cium paha itu.

"Iihh geli Mas.." Suara itu membuat ku nafsu!
"Geli apa enak?" bisikku, tanganku mulai menggerayangi buah dadanya.

Dia diam saja, tanganku mulai kuselipkan dibalik bajunya dan menggerayangi pentilnya yang sudah mulai mengeras. Sementara tangan kiriku mulai menyelinap dibalik celana dalamnya dan kugesek gesek kan pada tempik-nya (vaginanya). Kusingkapkan dasternya keatas sehingga terlihat jelas gundukan tempiknya di balik celana putihnya. Dia diam saja. Sedikit demi sedikit mulai aku tarik celana dalamnya ke bawah.

"Ayo terus kalau berani.." tiba-tiba saja dia berkata, aku sempat kaget dengan ucapannya itu.

Dalam sekejap saja sudah aku telanjangi dia, mulus! Tanpa banyak acara lagi aku juga ikut telanjang, aku gesek gesekkan Penisku ke tempik-nya. Nikmat rasanya, tapi aku tak berpikir yang lain cukup gesek-gesek saja.

Sambil bercanda dia bilang, "Ayo kalau berani dimasukkan Mas".
"Gila kamu.."
"Hi.. Hi.. Takut ya.."
"Emang kenapa takut?"
"Coba aja.."

Aku tahu dia cuma bercanda karena selama ini kita pacaran memang sangat berhati hati. Tapi dia terus mengejekku.. Akhirnya tergoda juga diriku. Aku masukkan sedikit kepala Penisku ke tempiknya yang jelas sudah basah kuyup, tapi aku masih ragu. Tapi terasa sangat hangat dan luar biasa.. Aku masukan sedikit lagi dan hampir separuh Penisku sudah masuk.

"Mas jangan.. Ingat ya.. Jangan.." katanya
"Kenapa.. Kamu takut ya.."
"Jangan Mas, keluarkan" pintanya pelan.

Aku terus menggesek gesekannya, nikmat rasanya! Tiba tiba saja dia menggeserkan pantatnya ke samping dan mendorong pahaku. Penisku terlepas, kami saling berpandangan sejenak.

"Mulai nakal ya?"
"Habis ditantang sih.."

Dia mencium lembut bibirku, aku balas dengan lembut dan kami saling berpelukkan erat, aku ciumi leher dan telinganya, dia mulai menggeliat aku terus menyerangnya perlahan lahan aku cumbu buah dadanya dan terus aku merayap ke bawah sampai tempik-nya. Bau anyir yang merangsang keluar dari tempik nya, aku jilati tempiknya, dia menggeliat nikmat, matanya terpejam. Aku semakin rakus melahapnya dan aku masukkan lidahku ke dalam tempiknya. Dia menggeliat.

"Ukhh.. Enak Mas", Aku tambah semangat.
"Terus Mas.. Enak.."

Aku lepas mulutku dan aku ganti dengan Penisku. Nafsu besar dan nikmat yang aku rasakan membuat ku tak sabar memasukkan Penisku.

"Aduh.. Pelan pelan Mas"
"Ya.."

Separuh Penisku sudah masuk, tapi susah sekali masuk lebih dalam. Aku tarik sedikit masuk lagi, mudur masuk.. Mundur.. Masuk tak terasa hampir masuk semua Penisku ke tempik nya. Aku remas buah dadanya sambil aku ciumi lehernya, dia terlihat merem melek merasakan nikmatnya Penisku. Tiba tiba saja ada yang menarik Penisku dari dalam tempiknya dan nikmat sekali..

"Akh.. Enak sekali Mas Dodi sayang.."
"Tekan Mas.. Tekan lagi.. Pelan pelan.."

Aku merasakan Penisku keras dan terasa membesar didalam tempik Mimi, aku sodokkan Penisku dengan pelan tapi pasti, dan semakin terasa ada yang menarik narik-narik Penisku di dalam tempik.

"Akhh.. Sakit Mas.. Enak Mas.. Terus.. Terus.."

Erangan itu membuat aku semakin mengencangkan pelukanku terhadap dia, aku peluk dia erat-erat dan dia juga memelukku erat sekali sambil menahan sakit tapi enak..

"Uuuhhh.." desis dari mulutnya sambil mengejang sekujur tubuhnya.
"Ehmmhh.." badanku juga terasa mengejang nikmat sekali sperma ku keluar dengan deras memasuki tempiknya.

Terasa hangat Penisku, nikmat dan tak terucapkan dengan kata-kata hanya erangan nikmat dari mulut kami berdua. Tiba tiba aku merasakan cairan hangat merampat di pahaku, aku terkejut bukan main. Aku tarik Penisku dari tempik Mimi. Mataku terbelalak melihat cairan itu. Darah!

"Mi.."
"Mas.. Apa yang kita lakukan?" Pandangannya juga nampak kaget.
"Maaf Mi.." kataku.

Tiba tiba saja Mimi memelukku erat erat.

"Mimi sayang Mas Dodi"
"Mas Dodi juga sayang Mimi kan"

Aku rebahkan dia di kasur yang empuk, kami saling berpandangan.

"Mimi Enggak menyesal kok Mas, Mimi senang", Ah, lega rasanya mendengar kata-kata itu.

Tok.. Tok.. Tiba tiba saja pintu di ketok! Kami kaget bukan main, bingung mau apa.

"Mi.. Buka.. Tidur ya.."

Kami tak bergerak cuma saling pandang, pelan-pelan kami mengambil baju masing masing.

"Itu Teteh"
"Diam aja Mas, pura-pura tidur gak dengar!"
"Mi, Teteh pinjem hairdryer"

Badan ini rasanya panas dingin, kami tidak berani memakai baju karena takut berisik.

"Klek.."

Tiba-tiba saja pintu terbuka, ternyata Teteh punya juga kunci kamar kost Mimi yang memang berdampingan. Rasanya dunia mau runtuh saat itu.

"Mi.. Mas..

Teteh seolah tak percaya apa yang dilihatnya. Cepat-cepat Teteh masuk dan mengunci kamar Mimi, dan Teteh siap mengadili kami berdua yang masih telanjang.

"Apa apaan ini? Sambil melirik tempat tidur yang berantakan dan ada noda darah keperawanan Mimi.
"Teh.. Maaf kan saya Teh" ucapku pelan.
"Saya yang bersalah Teh, bukan Mimi"
"Kenapa Mas Dodi lakukan? Teteh udah percaya sekali sama Mas Dodi! sambil meneteskan buliran air mata kekecewaan.
"Maaf Teh..

Tiba-tiba saja Teteh memelukku yang masih telanjang! dan Penisku menyentuh tubuhnya yang lebih kecil dari Mimi. Pelukkan erat Teteh membuat Penisku berdiri lagi, dan aku bingung.

"Celaka nih, tegang lagi"

Mimi pun ikut memeluk kami yang masih berpelukkan, buah dada Mimi membuat aku tambah merangsang. Aku beranikan mencium bawah telinga Teteh yang masih terisak di pelukkanku. Harum juga karena Teteh memang baru selesai mandi. AKu tambah terangsang dan aku ciumi leher Teteh, sedikit aku merasakan gerakan Teteh yang ternyata dia juga terangsang dengan ciumanku ditambah posisi telanjang dan Penisku yang menempel di sekitar pusar Teteh.

Aku coba kencangkan pelukanku terhadap Teteh, sementara aku ganti mencium Mimi yang juga memeluk Teteh, Mimi menyabut ciumanku dengan lahapnya sementara Teteh yang ada dalam pelukan kami berdua pada posisi ditengah karena memang Mimi memeluk Teteh dari belakang dan saya dari depan. Tak ayal Teteh cuma menggeliat diantara kami, tanganku turun kebawah ke arah pantat Mimi yang tepat dibelakang Teteh. Aku tarik pantat Mimi ke depan sehingga mendorong tubuh Teteh lebih merapat ketubuhku dan menjepit Penisku. Aku goyangkan pantat Mimi perlahan lahan dengan harapan badan Teteh juga ikut bergoyang, dan harapanku itu terpenuhi.

Badan Teteh bergoyang menggesek-gesek Penisku, tangannya bertambah erat memelukku. Tiba tiba saja Mulut Teteh mulai menyerang leherku, rupanya dia juga tidak tahan melihat aku dan Mimi semangat berciuman. Tanganku mulai berani meraba buah dada Teteh dan Teteh tidak menolak bahkan seolah-olah menikmatinya. Mata Mimi memandangku dengan sorot tajam seolah melarang aku meraba kakaknya itu tapi aku pura-pura tidak melihat. Perlahan tanganku aku turunkan dan meraba tempik Mimi dengan tangan kanan, dan tangan kiriku mulai merayap dibalik celana dalam Teteh. Aku lihat Mimi menikmati tanganku yang sudah meremas tempik nya, dia terlihat memejamkan matanya.

"Kesempatan bagus" batinku.

tempik Teteh pun tak lepas dari tangan kiriku dan Teteh juga menikmatinya. Teteh sedikit melorotkan badannya dan mencium pentil susuku yang kecil dan dia terus bergerak ke bawah sambil meremas Penisku. Dan sesaat Teteh sudah sibuk dengan mulutnya menikmati Penisku.

Teteh mendorong badanku hingga aku terjatuh di spring bed, Mimi pun mendahului Tetehnya memegang Penisku seolah dia tak rela Penisku di jamah Tetehnya. Mimi langsung memasukkan Penisku kedalam tempiknya yang sudah basah dan sedikit noda darah masih ada, sementara Teteh harus puas melahap mulutku. Mimi begitu semangat mengenjot Penisku dengan gerakan naik turun sambil mengerang kenikmatan.

"Ukhh" Mimi mengeluh sambil badanya mengejang, rupanya dia sudah keluar lagi.

Teteh yang melihat Mimi sudah orgasme memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil posisi mengarahkan mulutnya ke Penisku dan tempiknya diarahkan ke mulutku. Posisiku dan posisi Teteh saling berlawanan, kaki Teteh menjepit kepalaku sehingga aku dengan jelas melihat tempik Teteh yang dipenuhi rambut tipis disekelilingnya. Sementara Mimi ada disamping kami berdua sambil meremas remas sendiri buah dadanya. Aku jilati tempik Teteh yang masih wangi karena habis mandi, aku masukan lidahku menyentuh dalam tempiknya dan Teteh menikmatinya.

"Enak Mas.. Terus.."

Hampir saja aku tidak bisa bernafas karena Teteh menekankan tempiknya ke wajahku, aku dorong sedikit pantatnya supaya aku bisa bernafas. Aku balikkan badan Teteh, sehingga saat ini posisiku diatas Teteh. Aku tidak mau berlama lama melakukan oral sama Teteh, langsung saja aku masukkan Penisku ke tempik Teteh yang ternyata juga cukup kecil buat Penisku. Teteh agak kesakitan tapi tidak protes.

"Ahh.."

Akhirnya Penisku bisa masuk hampir semuanya, dan Teteh merasa kesakitan dan menggeser sedikit pantatnya kesamping tapi tetap aku buru ke samping sambil sedikit menggoyangnya. Kedua kaki Teteh diangkat menjepit pantatku seolah-olah dia ingin memasukkan Penisku lebih dalam lagi, aku berusaha memasukkan pelan-pelan dan agaknya lebih lancar karena tempik Teteh sudah basah kuyup. Kaki Teteh menjepitku tambah kencang dan aku juga coba peluk Teteh lebih erat.

"Aahhh.." Teteh melenguh dan nafasnya tersengal-sengal, ternyata dia mengalami puncak kenikmatan, aku rasakan badannya mengejang dan jepitan kakinya membuatku tak bisa bernafas tapi aku biarkan dia menikmati kenikmatan itu.

Sedikit demi sedikit jepitan kaki dan pelukan Teteh mulai lepas, giliranku sekarang untuk menikmati kenikmatan bersama Teteh. Aku balikkan badan Teteh dan aku masukkan Penisku dari belakang dengan gaya dogy stail aku coblos tempik Teteh.

"Huuhh" nikmat sekali ternyata dengan gaya ini, aku menikmati sekali gaya ini.

Penisku keluar masuk ke tempik Teteh seolah tak ingin berhenti apalagi diiring desahan Teteh yang pelan tapi sangat membuatku bernafsu. Hampir lima menit Penisku keluar masuk ke tempik Teteh dan akhirnya..

"Aaahhh.. Nikmat Teh.." badanku kejang.. Nikmat..!

Aku peluk Teteh dari belakang sambil menikmati orgasmeku. Penisku terasa membesar saat itu dan aku coba masukkan lebih dalam Penisku ke tempik Teteh. Tiba tiba saja terdengar suara seperti air tumpah. Crek.. Aku kaget tapi bersamaan suara itu kenikmatan yang jauh lebih nikmat dari sebelumnya! Aku kaget sekali saat aku rasakan ada air hangat mengalir di antara Penisku.

"Jangan jangan..

Cepat-cepat aku keluarkan Penisku dari tempik Teteh, hah.. Benar dugaanku. Darah! Ternyata Teteh juga masih perawan! berarti dalam 3 jam aku dapat dua perawan! Kakak Adik lagi!

"Hebat!" dalam batinku. Ternyata aku laki-laki paling beruntung dapat 2 PW (perawan) sekaligus!

Tak kusadari aku lihat Mimi disampingku meneteskan air Mata dan memejamkan matanya yang sudah sembab! Aku baru sadar ternyata adeganku dengan Teteh dilihat tanpa sensor oleh Mimi! Pacarku! Dan adegan itu aku lakukan dengan kakaknya! Teteh! Saat itu aku Enggak tahu harus berbuat apa! Aku hanya memeluk Mimi dan Teteh keluar dari kamar meninggalkan kami tanpa sepatah katapun.

Saat ini Mimi dan Teteh sudah menikah, demikian juga dengan aku. Mimi dapat suami orang Magelang dan Teteh dapat tetangganya di Palembang. Walaupun begitu Aku masih sering melakukan sex by phone dengan Mimi paling tidak seminggu sekali dan sex di hotel sebulan sekali. Kami masih bisa menikmatinya.

demikian lah cerita sex dan pengalamku yang aku bagikan kepada pembaca setia AGEN POKER
 


CahayaPoker.com | BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE TERBESAR


BONUS CAHAYAPOKER.COM
- DEPOSIT DI ATAS 100.000 FREE CHIPS 10.000 (NEW MEMBER)
- DEPOSIT DI ATAS 200.000 AKAN MENDAPATKAN BONUS 5%

BONUS WEEKEND SETIAP SABTU & MINGGU
Deposit 100.000 akan mendapatkan langsung bonus 10.000

CAHAYAPOKER Merupakan BANDAR JUDI POKER & DOMINO ONLINE Terbesar Dan Terpercaya.
Kami siap Melayanan, 24jam Nonstop. Proses Deposit / Withdraw Hanya 1 MENIT Tanpa Basa Basi.

BONUS REFERRAL : 15%
Cara Mudah Mendapatkan Bonus Referral Sebesar 15% Dari CAHAYAPOKER Telah Terbukti dan Terpercaya.
MEMBER HANYA PERLU MENGAJAK TEMAN NYA UNTUK BERMAIN DI AGEN KAMI, DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 15% OTOMATIS ( TANPA SYARAT )


MINIMAL DEPOSIT HANYA Rp. 20.000 DAN PROSES WITHDRAW CUMAN Rp. 30.000


BONUS TURNOVER : 0.3%
Segera Daftarkan Diri Anda di www.cahayapoker.com ( Pendaftaran Gratis ) DAN ANDA AKAN MENDAPATKAN BONUS 0.3% SETIAP MINGGU


YANG AKAN DI BAGIKAN SETIAP HARI SENIN
Minimal Turnover Harus Rp. 1.000.000,- Dalam 1 ( Satu ) Minggu, Dan Dapatkan Bonus 0.3% Dari Jumlah Turnover Anda.
Contoh: Turnover Anda Sebesar Rp. 1.000.000,- x 0.3% = Rp. 3.000,-
Maka Bonus Yang Akan Anda Terima Sebesar Rp. 3.000,- ( Berlaku Kelipatan )

AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DAN MENANG BERSAMA KAMI DI CAHAYAPOKER.COM, SERTA RASAKAN PERBEDAANNYA!!!
100% PLAYER Vs PLAYER dan TANPA BOT ( ROBOT )!!!

Info Lebih Lanjut Hub:
Website: cahayapoker.com
YM : cahayapoker_cs@yahoo.com
FB : Cahayapk777@gmail.com
No Telp: 85585322887
Pin BB : 7EF8F40E
Wechat : Chypoker168

0 komentar:

Posting Komentar